Kasus Pembunuhan Ade Sara terkait dengan Psikologi
Pembunuhan ini bermula dari rasa
sakit hati Hafiz terhadap korban. Dia tidak terima korban menghindar darinya
setelah putus. Kemudian Hafiz pun menyuruh pacarnya, Asifah memancing korban
untuk menemuinya. Asifah diketahui merupakan teman lama korban.
Asifah mengajak bertemu korban di sebuah kafe di sekitar Gondangdia dengan alasan sudah lama tidak ketemu. Seolah-olah bertemu secara kebetulan, munculah Hafiz. Setelah ketiganya mengobrol, kedua pelaku membujuk Sara bersedia ikut jalan-jalan dengan menggunakan mobil Kia Visto.
Di dalam mobil, kedua pelaku memukul dan menyetrum korban. Tidak puas melakukan perbuatan itu, pelaku menyumpal mulut korban dengan kertas koran. Nahasnya, kertas itu membuat Ade tersedak hingga akhirnya tidak bisa bernafas. Korban pun tewas.
Penyiksaan itu terjadi dalam perjalanan dari wilayah Jakarta selatan menuju Jakarta Timur. Merasa situasi aman, kedua pelaku akhirnya memutuskan untuk membuang mayat korban di Tol Bintara, Jakarta Timur.
Asifah mengajak bertemu korban di sebuah kafe di sekitar Gondangdia dengan alasan sudah lama tidak ketemu. Seolah-olah bertemu secara kebetulan, munculah Hafiz. Setelah ketiganya mengobrol, kedua pelaku membujuk Sara bersedia ikut jalan-jalan dengan menggunakan mobil Kia Visto.
Di dalam mobil, kedua pelaku memukul dan menyetrum korban. Tidak puas melakukan perbuatan itu, pelaku menyumpal mulut korban dengan kertas koran. Nahasnya, kertas itu membuat Ade tersedak hingga akhirnya tidak bisa bernafas. Korban pun tewas.
Penyiksaan itu terjadi dalam perjalanan dari wilayah Jakarta selatan menuju Jakarta Timur. Merasa situasi aman, kedua pelaku akhirnya memutuskan untuk membuang mayat korban di Tol Bintara, Jakarta Timur.
Menurut berita dari salah satu media cetak setelah hafiz
mintai keterangan terkait dengan kejadian pembunuhan ini Hafiz mengatakan “ ia
sakit hati dengan Ade Sara karena setelah putus Ade Sara tidak ingin
berkomunikasi lagi dengannya, dan maunya walaupun sudah tidak ada hubungan
apa-apa lagi ia tidak harus lost contac” berikut adalah keterangan dari Hafiz.
Tidak hanya itu dikabarkan juga Hafiz merasa sakit hati karena ade sara sudah
mempunyai kekasih baru dan di tambah lagi asifah yang pacar barunya Hafiz yang
cemburu kepada Ade Sara.
Menurut saya dari kejadian ini sangat berpengaruh terhadap Psikologis
mereka. Faktor Psikologis yang terjadi pada pembunuhan ini di duga kurangnya kasih sayang anak di
lingkungan rumahnya karena mereka termasuk perkembangan pada tahap remaja yang
usia sektir 12-20 tahun.
Padangan saya terhadap Hafiz adalah ia anak yang diduga
kurang mendapat perhatian dan kasih sayang didalam lingkungan keluarganya atau
lebih tepatnya orang tua. Dan mungkin didalam lingkungan keluarga ia tidak
nyaman karena begitu banyak permasalahan dikeluarganya, yang menurut berita
ayah hafiz seorang dokter yang di tangkap pihak kepolisian karena praktek aborsi. Permasalah yang
terjadi didalam keluarga memang cenderung anak tidak merasa nyaman dan membuat
anak mencari perhatian dilingkungan luar. Jika ia mencari perhatian
dilingkungan luar yang positif misalnya mencari lingkungan yang sesuai dengan
bakat dan minat anak atau pada psikologi perkembangan yang dikenal “
heredity-environment correlations active” itu mungkin sangat bisa dijadikan
contoh, tetapi tidak berlaku untuk Hafiz.
Kurangnya kasih sayang terhadap si pelaku (Hafiz)selaku
mantan dari Ade Sara ada hubungannya
dengan tindakan pembunuhan yang dilakukannya, ketika anak mendapatkan kasih
sayang dari orang tuanya dan anak merasa nyaman jika berada didekat keluarga
lalu dihadapkan dengan masalah remaja (putus cinta) anak tidak akan terpengaruh
tetapi jika seorang anak di ruang lingkup keluarga atau dengan orang tua yang
tidak memiliki kedekatan secara emosional dengan istilah “Neglectful Parenting” ketika
dihadapkan dengan putus cinta anak tersebut menjadi tidak terkontrol merasa
kehilangan perhatian dan didukung dengan emosional yang menjadi tidak stabil
dalam kondisi inilah yang mendukung fikiran Hafiz untuk berbuat negative sampai
membunuh Ade Sara. Ada beberapa istilah psikologi terkait pola asuh terhadap
anak di ruang lingkup keluarga:
a. Authoritarian Parenting
Dimana apa yang orang tuanya katakana atau
yang menjadi keinginannya harus diikutin oleh anaknya
b. Authoritative Parenting
Didalam ruang lingkup kelurganya orang tua
memiliki aturan tersendiri namun masih ada negosiasi pada anak.
c. Neglectful Parenting
Orang tua mengabaikan anaknya bahkan tidak
memiliki kedekatan emosional pada anak.
d. Permissive Parenting
Orang tua cenderung mengikuti apa yang
menjadi kemauan si anak (memanjakan).
Lalu dilihat dari pelaku berikutnya yaitu
Asifa (pacar dari Hafiz), menurut info dari teman-temannya Asifa adalah anak
yang mudah terpancing emosi, jika marah ia mengeluarkan kata-kata yang kasar
bahkan bermain fisik dengan menyakiti orang lain. Karatekter tersebut terbukti
dengan kasus ia membunuh temannya Ade Sara dikarenakan faktor cemburu.
Sebagaimana emosi yang berarti perasaan/pengaruh yang dapat melibatkan
ketidaksadaran pengalaman, ekspresi dalam prilaku. Bagian dari emosi adalah
temperament yaitu gaya perilaku individu dan karakeristik individu dalam suatu
hal. Tokoh Psikologi yang terkait dalam teori emosi adalah James-Lange dengan
dilihat dari prilaku individu apabila ada serkor anjing yang hanya berdiam diri
individu lari gara-gara lari individu menjadi takut. Individu berfikir anjing
tersebut akan mengejarnya. Teori ini mempunyai rumus yaitu
Stimulus-Physiological state-emotion. Kecemburuan yang ada dengan dibarengi oleh
emosi menjadikan pikirian tidak logis seperti yang dilakukan Asifa. Ada
beberapa faktor dari emosi individu yang negative yaitu :
a.
Tontonan
Faktor ini menjadi faktor yang sangat berpengaruh terhadap diri individu.
Misalnya seorang anak A diberi tontonan yang bersifat lembut dan anak B diberi
tontonan yang bersifat emosional negative, beberapa jam setelah menonton
prilaku anak akan terihat jelas berbeda. Anak A akan cenderung bersifat lembut
seperti apa yang ditontonnya sedangkan anak B akan menjadi anak yang lebih
emosional bahkan berkemungkinan bisa menjadi kasar. Sikap meniru ini dikenal
dengan istilah modeling.
b.
Lingkungan keluarga.
Apabila individu berada didalam lingkungan keluarga dengan orang tua yang
lebih sering ribut ini akan mempengaruhi diri anaknya.
Kejadian ini dilandasi dengan emosi yang menghasilkan fikiran yang tidak
logis. Dengan membunuh orang lain karena rasa cinta yang tidak terbalas dan
kecemburuan yangdirasa
Berikut yang sudah dijelaskan dari sudut pandang psikologi terkait dengan
kejadian ini.
Sumber :
King, A.L, (2010). The science of
psychology. Bostnon: McGraw Hill Profesional
John W. Santrock, (2013). Life-span
development. Texas: MCGraw Hill International Edition
Tidak ada komentar:
Posting Komentar