Minggu, 23 Maret 2014

Kasus Pembunuhan Ade Sara Terkait dengan Psikologi



Kasus Pembunuhan Ade Sara terkait dengan Psikologi                          

Pembunuhan ini bermula dari rasa sakit hati Hafiz terhadap korban. Dia tidak terima korban menghindar darinya setelah putus. Kemudian Hafiz pun menyuruh pacarnya, Asifah memancing korban untuk menemuinya. Asifah diketahui merupakan teman lama korban. 

Asifah mengajak bertemu korban di sebuah kafe di sekitar Gondangdia dengan alasan sudah lama tidak ketemu. Seolah-olah bertemu secara kebetulan, munculah Hafiz. Setelah ketiganya mengobrol, kedua pelaku membujuk Sara bersedia ikut jalan-jalan dengan menggunakan mobil Kia Visto.

Di dalam mobil, kedua pelaku memukul dan menyetrum korban. Tidak puas melakukan perbuatan itu, pelaku menyumpal mulut korban dengan kertas koran. Nahasnya, kertas itu membuat Ade tersedak hingga akhirnya tidak bisa bernafas. Korban pun tewas.

Penyiksaan itu terjadi dalam perjalanan dari wilayah Jakarta selatan menuju Jakarta Timur.  Merasa situasi aman, kedua pelaku akhirnya memutuskan untuk membuang mayat korban  di Tol Bintara, Jakarta Timur.
Menurut berita dari salah satu media cetak setelah hafiz mintai keterangan terkait dengan kejadian pembunuhan ini Hafiz mengatakan “ ia sakit hati dengan Ade Sara karena setelah putus Ade Sara tidak ingin berkomunikasi lagi dengannya, dan maunya walaupun sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi ia tidak harus lost contac” berikut adalah keterangan dari Hafiz. Tidak hanya itu dikabarkan juga Hafiz merasa sakit hati karena ade sara sudah mempunyai kekasih baru dan di tambah lagi asifah yang pacar barunya Hafiz yang cemburu kepada Ade Sara.
Menurut saya dari kejadian ini sangat berpengaruh terhadap Psikologis mereka. Faktor Psikologis yang terjadi pada pembunuhan ini  di duga kurangnya kasih sayang anak di lingkungan rumahnya karena mereka termasuk perkembangan pada tahap remaja yang usia sektir 12-20 tahun.
Padangan saya terhadap Hafiz adalah ia anak yang diduga kurang mendapat perhatian dan kasih sayang didalam lingkungan keluarganya atau lebih tepatnya orang tua. Dan mungkin didalam lingkungan keluarga ia tidak nyaman karena begitu banyak permasalahan dikeluarganya, yang menurut berita ayah hafiz seorang dokter yang di tangkap pihak kepolisian  karena praktek aborsi. Permasalah yang terjadi didalam keluarga memang cenderung anak tidak merasa nyaman dan membuat anak mencari perhatian dilingkungan luar. Jika ia mencari perhatian dilingkungan luar yang positif misalnya mencari lingkungan yang sesuai dengan bakat dan minat anak atau pada psikologi perkembangan yang dikenal “ heredity-environment correlations active” itu mungkin sangat bisa dijadikan contoh, tetapi tidak berlaku untuk Hafiz.
Kurangnya kasih sayang terhadap si pelaku (Hafiz)selaku mantan dari Ade Sara  ada hubungannya dengan tindakan pembunuhan yang dilakukannya, ketika anak mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya dan anak merasa nyaman jika berada didekat keluarga lalu dihadapkan dengan masalah remaja (putus cinta) anak tidak akan terpengaruh tetapi jika seorang anak di ruang lingkup keluarga atau dengan orang tua yang tidak memiliki kedekatan secara emosional  dengan istilah “Neglectful Parenting” ketika dihadapkan dengan putus cinta anak tersebut menjadi tidak terkontrol merasa kehilangan perhatian dan didukung dengan emosional yang menjadi tidak stabil dalam kondisi inilah yang mendukung fikiran Hafiz untuk berbuat negative sampai membunuh Ade Sara. Ada beberapa istilah psikologi terkait pola asuh terhadap anak di ruang lingkup keluarga:
a.       Authoritarian Parenting
Dimana apa yang orang tuanya katakana atau yang menjadi keinginannya harus diikutin oleh anaknya
b.      Authoritative Parenting
Didalam ruang lingkup kelurganya orang tua memiliki aturan tersendiri namun masih ada negosiasi pada anak.
c.       Neglectful Parenting
Orang tua mengabaikan anaknya bahkan tidak memiliki kedekatan emosional pada anak.
d.      Permissive Parenting
Orang tua cenderung mengikuti apa yang menjadi kemauan si anak (memanjakan).

Lalu dilihat dari pelaku berikutnya yaitu Asifa (pacar dari Hafiz), menurut info dari teman-temannya Asifa adalah anak yang mudah terpancing emosi, jika marah ia mengeluarkan kata-kata yang kasar bahkan bermain fisik dengan menyakiti orang lain. Karatekter tersebut terbukti dengan kasus ia membunuh temannya Ade Sara dikarenakan faktor cemburu. Sebagaimana emosi yang berarti perasaan/pengaruh yang dapat melibatkan ketidaksadaran pengalaman, ekspresi dalam prilaku. Bagian dari emosi adalah temperament yaitu gaya perilaku individu dan karakeristik individu dalam suatu hal. Tokoh Psikologi yang terkait dalam teori emosi adalah James-Lange dengan dilihat dari prilaku individu apabila ada serkor anjing yang hanya berdiam diri individu lari gara-gara lari individu menjadi takut. Individu berfikir anjing tersebut akan mengejarnya. Teori ini mempunyai rumus yaitu Stimulus-Physiological state-emotion.  Kecemburuan yang ada dengan dibarengi oleh emosi menjadikan pikirian tidak logis seperti yang dilakukan Asifa. Ada beberapa faktor dari emosi individu yang negative yaitu :
a.       Tontonan
Faktor ini menjadi faktor yang sangat berpengaruh terhadap diri individu. Misalnya seorang anak A diberi tontonan yang bersifat lembut dan anak B diberi tontonan yang bersifat emosional negative, beberapa jam setelah menonton prilaku anak akan terihat jelas berbeda. Anak A akan cenderung bersifat lembut seperti apa yang ditontonnya sedangkan anak B akan menjadi anak yang lebih emosional bahkan berkemungkinan bisa menjadi kasar. Sikap meniru ini dikenal dengan istilah modeling.
b.      Lingkungan keluarga.
Apabila individu berada didalam lingkungan keluarga dengan orang tua yang lebih sering ribut ini akan mempengaruhi diri anaknya.

Kejadian ini dilandasi dengan emosi yang menghasilkan fikiran yang tidak logis. Dengan membunuh orang lain karena rasa cinta yang tidak terbalas dan kecemburuan yangdirasa
Berikut yang sudah dijelaskan dari sudut pandang psikologi terkait dengan kejadian ini.

Sumber :
King, A.L, (2010). The science of psychology. Bostnon: McGraw Hill Profesional
John W. Santrock, (2013). Life-span development. Texas: MCGraw Hill International Edition


Tidak ada komentar:

Posting Komentar