Minggu, 31 Mei 2015

kegiatan mengajar TK SAAJA

nama : sarah khaerunnisa 
kelas :LA63
nim: 1701345613
KEGIATAN MENGAJAR
DI TK SAAJA KUNINGAN
JAKARTA
(CB INTERPERSONAL DEVELOPMENT)
pada tanggal 24 juni kami kelompok mengunjungi tk SAAJA yang mempunyai kepanjangan dari Sekolah Alternatif Anak Jalanan. disana kami kelompok mengajarkan beberapa materi pelajaran seperti berhitung, membaca, dan menulis. SAAJA merupakan sekolah untuk anak-anak yang berkomunitas rentan. latar belakang keluarga mereka adalah pemulung dan sebagian anak-anak bekerja sebagai pengamen yang tidak punya biaya untuk bisa menyekolahkan anak-anaknya. 

kami kelompok kegiatan SAAJA pada tanggal 24 juni 2015 kami memberikan materi pelajaran membaca. kami membuat materi dan games yang dapat melatih kemampuan membaca anak-anak. setelah itu waktunya makan siang kami juga memberikan penyuluhan tentang betapa pentingnya menjaga kebersihan dengan membiasakan mencuci tangan terlebih dahulu sebelum makan. Hal terkecil itu harus dibiasakan mulai dari dini. anak-anak pun cuci tangan sebelum makan. setelah jam makan selesai kegiatan pertama pun berakhir sampai pukul 15:00.

Displaying IMG-20150527-WA0000.jpg

Rabu, 07 Mei 2014

SEXSUAL ABUSE



SEXSUAL ABUSE
Kekerasan seksual sangat rentan sekali dialami oleh early childhood diusia 2-6 tahun yang duduk disekolah taman kanak-kanak. Kekerasan seksual yang sangat rentan yang saat ini adalah anak-anak pada masa early childhood ini sering menjadi korban dari individu yang menderiti pedofilia. Pedofilia adalah kelainan seksual untuk mendapatkan kepuasan seksualnya dengan individu yang jauh lebih muda usianya, seorang pedofilia ini dia sangat merasa nyaman melakukan kepuasan seksual pada anak yang jauh lebih muda dari pada dengan yang seumurunnya. Pada sumber seorang psikologi keluarga seorang pedofilia jika diperiksa pada MRI terlihat kerusakan otak dibagian kanan diatas alis mata.  
Pada berita dimedia dibulan-bulan sudah banyak kejadian seksual abuse yang terjadi seperti salah satunya seksual abuse terjadi disekolah berstandar International di Taman Kanak-Kanak yang mengundang banyak korban kekerasan seksual dan baru terungkap serta dibahas pada akhir-akhir ini. Kekerasan tersebut langsung terjadi didalam toilet sekolah yang dilakukan oleh seorang office boy and girl dari sekolah tersebut dengan siswa yang menjadi korban.
Setelah di intograsi oleh pihak yang berwajib tersangka dari kasus ini ternyata pada masa kecilnya juga mengalami hal yang sama yaitu pelecehan seksual. Jadi pada seorang pedofilian ini diduga individu menjadi pedofilia karena pada masa lalunya ia diduga menjadi korban pelecehan seksual juga, jika ini tidak segera dihentikan masalah seksual abuse ini akan menjadi sebuah rantai panjang. Kekerasan yang dilakukan di sekolah taman kanak-kanak bertsandart international ini dilakukan tidak hanya sekali tetapi berkali-kali informasi ini didapat dari orang tua korban.
Mengenai tentang korban yang masih berusia kurang lebih 5 tahun ini ibu dari korban memberikan informasi dan melihat keanehan dari korban yang disebut X. X ini setiap tidur malamnya selalu mengigau dengan menyebutkan “jangan siksa aku, help me” kurang lebih seperti itu, selain mengigau pada saat tidur si X juga sempat mengeluh sakit pada kelaminnya dan pada bagian anal. Ibu dari korban sudah mulai merasa ada hal yang tidak beres dari anaknya dan lalu berinisiatif mengajak anaknya berlibur. Pada saat itulah dengan ditanya oleh ibu korban si X sudah mulai menceritakan semua yang terjadi.
Terkait dengan Psikologis si X akibat dari seksual abuse tersebut si X akan mempunyai gangguan yang dikenal denga Post Traumathic Stress Disorder (PTSD), gangguan ini terkait dengan rasa takut yang sangat berlebihan yang diakibatkan dengan kejadian yang sangat tidak diinginkan. Dari informasi ibu korban si X sekarang menjadi takut dengan warna ping karena saat kekerasan seksual berlangsung si tersangka diduga menggunakan alat kontrasepsi yang bewarna ping dan tidak mau memakai celana dalam, serta yang lebih membuat hati ibunya miris ialah si X terkadang lari ke lemari dan menangis. Trauma yang di alami si X ini bisa hilang namun dalam jangka waktu yang tidak sebentar dibutuhkan waktu 3-5 tahun dilakukan penyembuhan psikologisnya, disamping dengan terpai tersebut peran orang tua juga sangant penting untuk membantu kesembuhan si X, misalnya seperti memberikan pelukan kepada si X dengan memberikan peluka mengartikan memberikan rasa aman kepada si X. 
Kejadian ini dirasa kurang berperannya guru dikelas dan kurnagnyannya perhatian guru dikelas kepada murid-muridnya. Karena sekolah merupakan saran pendidikan, rumah kedua bagi siswa dan merupakan tempat kepercayaan dari orang tua siswa agar anaknya bisa mendapat pengetahuan yang baik.
Untuk dapat mengurangi seksual abuse yang terjadi pada perkembangan early childhood orang tua bisa berperan aktif untuk memberikan pelajaran tentang seksual sedini mungkin pada batasan yang wajar. Berusaha selalu untuk memonitoring aktivitas anak diluar rumah pada tahap yang wajar. 
sumber :
John W. Santrock. (2014). life span development. McGraw-Hill International Edition
Media elektronik


Kamis, 17 April 2014

Tugas SOSOK



Keliling, Membaca Naskah Lontar Lombok
SOSOK PAK NARI


Dia adalah bapak Amar Nurminiyang biasa disapa akrab Pak Nari atau Pak Mini. Pak Nari berusia 70 tahun. ia adalah seorang pembaca naskah lontar. Naskah lontah adalah naskah yang berisikan cerita dan dibaca dengan cara dilagukan (menembang). Naskah lontar menggunakan bahasa Madya.
Pak Nari satu-satunya pembaca naskah lontar yang sudah lanjut usia dan terkenal di Lombok. Pak Nari membacakan naskah lontar ke berbagai acara seperti khitanan, ngurisang, dan potong rambut pada bayi.
Awalnya Pak Nari menekuni membaca naskah lontar pada tahun 1990 di ajang lomba. Ketika itu ada acara lomba “memaos” (naskah lontar) yang diadakan di NTB. Ia meraih juara kedua dengan mendapatkan penghargaan serta uang tunai.
Pada saat itu ayah dari Pak Nari sangat bangga padanya. Ayahnya bernama H. Ahmad Gani yang seorang seniman tradisi dan juga bermain gamelan yang biasa mengiri naskah lontar. Pak Nari juga banyak belajar dari ayahnya, selain dari ayahnya ia juga berguru kebeberapa teman kampungnya.
Pak Nari mengasah keterampilannya dalam membaca naskah lontar secara otodidak, karena tidak mudah membaca naskah lontar sebab menggunakan bahasa jawa Madya yang Pak Nari sendiri kurang menguasainya. Ada beberapa koleksi naskah lontar yang dikumpulkan Pak Nari diantaranya adalah Takepan Puspakerma, Rengganis, Doyan Neda, Tapel Adam, Tanjung Muluk, Tanjung Bangse dan Anteboga, selain ini Pak Nari juga mempunya naskah yang ditulis dengan tangannya sendiri yaitu Langit Gita, Babad Praya, Indarjaya, Bangbari, Hikayat Ukur, dan Medang Sekar.
Perlombaan yang diikuti Pak Nari tidak hanya sekali tetapi ia kembali mengikuti lomba di Museum Negri NTB pada tahun 1992 dan untuk kali ini ia berhasil menjadi juara pertama. Ini membuat Pak Nari terus termotivasi untuk membaca naskah lontar dan berharap di desa –desa lain banyak yang mengikuti jejak dia terutama anak muda untuk melestarikan budaya Indonesia.
Pekerjaan Pak Nari pada saat ini hanya mengandalkan dengan membaca naskah kuno karena denga usia lanjutnya tubuhnya tidak mampu lagi menompang pekerjaan yang terlalu menguras energy seperti berja disawah. Selain mengikuti permintaan undangan untuk membacakan naskah lontar pada acara-acara tertentu disamping itu Pak Nari ngamen ke kampung-kampung sekuat kainya melangkah untuk membacakan naskah lontar.
Pada pekerjaanya Pak Nari tidak memasang tariff tetapi banyak orang yang memberikan harga sebesar Rp. 250.000- Rp. 500.000 itu semua tidak sepenuhnya untuk Pak Nari penghasilan itu masih dibagi 2 dengan seorang penerjemah naskah.
Melihat dari sosok Pak Nari kitadapat mengambil pelajaran  sebagai generasi muda harus melihat contoh bagaimana seseorang yang sudah lanjut usia tidak kenal lelah terus melestarikan budaya agar tidak hilang begitu saja.
Referensi
Koran kompas, Sabtu 12 April 2014

Kamis, 27 Maret 2014

Kejadian Iqbal Saputra terkait dengan Psikologi



Kejadian Iqbal Saputra terkait dengan Psikologi


Seorang balita bernama Iqbal Saputra (3,5) ditemukan luka-luka disekujur tubuhnya di wilayah Pamulang, Tangerang. Iqbal merupakan korban penculikan oleh pria bernama Dadang (29).

Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait, menuturkan, saat ia menemui Iqbal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, kondisi Iqbal sangat mengenaskan.

"Iqbal ini merupakan korban penculikan atas nama Dadang. Kondisi Iqbal sangat mengenaskan. Bibirnya pecah seperti digunting, buah zakarnya pecah, lengannya patah, dada dan punggung ada bekas sundutan rokok, juga luka yang masih menganga tusukan paku panas di perut," kata Arist kepada Okezone, Sabtu (15/3/2014).

Iqbal diketahui hilang sejak dua bulan lalu di wilayah Senen, Jakarta Pusat saat ibunya tengah berdagang di pinggir jalan. Saat itu, Dadang menculik Iqbal dan kemudian dijadikan pengamen.

"Iqbal dieksploitasi secara ekonomi oleh Dadang sebagai pengamen dan harus mendapatkan Rp40 ribu per hari. Jika tidak akan mengalami penyiksaan seperti kondisinya saat ini," ungkap Arist.

Iqbal sebelumnya ditemukan warga tengah mengamen dengan kondisi luka parah dan demam tinggi.

"Dia (Iqbal) masuk ke RSUD Koja Kamis sore. Ada yang menemukan anak ini dalam keadaan tidak baik pada saat ngamen, demam, luka-luka. Kemudian dia membawa anak itu ke Puskesmas Pamulang dan kemudian di rujuk ke Rumah Sakit Koja," tutur Arist. (sus)
Keterkaian yang di alami Iqbal Saputra (IS)dalam psikologinya  akan mengalami  gangguan secara psikologis atau didalam psikologi dikenal dengan istilah Psychological Disorder. Pendekatan dari psychological disorder diantaranya adalah
a.       Psychological Approach
Pendekatan ini terkait dengan pengalaman, emosi dan fikiran.
b.      Biological Approach
Pendekatan ini terkait dengan medical model.
c.       Socialcultural Approcah
Pendekatan ini terkat dengan norma
d.      Biopsychosocial Approach
Pendekatan ini melihat secara keseluruhan.
Dilihat dari perkembangan usia yang sangat dini Iqbal sudah mengalami siksaan dari mantan pacar ibunya ini memungkin iqbal akan mengalama Anxiety Disorder. Anxiety Disorder adalah satu dintara gangguan dari psikologis. Anxiety Disorder adalah gangguan yang meliputi individu terkait dengan kecemasan yang meliputi perasaan takut yang tidak terkontrol dan seimbang. Anxiety disorder dibagi menjadi beberapa gangguan lainnya yaitu :
v  Anxiety Disorder
a.       Panic disorder
Mempunyai ciri-ciri seperti kecemasan yang muncul tiba-tiba, nafas yang pendek di sertai dengan pusing dan berkeringat.
b.      Generalized Anxiety Disorder
Mempunyai ciri-ciri seperti cemas selama 6 bulan, tidak bisa tahu apa yang menjadi penyebab kecemasan yang dialami, mudah lelah, otot tegang, dan sakit perut. Penyebab dari GAD ini dilihat dari biological Karen saraf parasimpatik yang abnormal, sedangkan jika dilihat dari psikologisnya biasanya individu selalu mendapat kritikan yang membuatnya dia down.
c.       Phobia disorder
Gangguan ini adalah ketakutan pada objek atau pada situasi tertentu. Penyebab dari gangguan ini secara biological yaitu perbedaan thalamus, amygdale,cereberal cortex dan serotonin, sedngkan dilihat dari psikilogisnya yaitu ketakutan/kecemasaan yang begitu mendalam bahkan dipelajari sehingga meninmbulkan rasa takut yang berlebiha.
d.      Disorder (OCD)Obssesive Convlusive
Gangguan ini berhubungan dengan pikiran yang menimbulkan kecemasan dan mendorong untuk melakukan berulang-ulang agar rasa cemas itu berkurang. Penyebab dari biologicalnya yaitu gangguan pada frontal cortex dan bangsal ganglia.
e.      Pos- Traumatic Stress Disorder (PTSD)
Gangguan cemas yang berkembang karena traumatic.

Hal yang sangat mungkin dialamin oleh Iqbal Saputra gangguan pada jenis Pos-Traumatic Disorder. Gangguan ini disebabkan dari pengalaman yang sangat buruk yang dialami oleh individu yang membuat rasa takut yang berlebihan. Gejala yang dialami diantaranya ia selalu mengingat kejadian yang tidak menyenangkan atau flashback, selain itu gangguan yang memungkinkan dialami adalah Phobic disorder. Untuk anak sesusi dini iqbal nantinya akan mengalami rasa ketakutan pada situasi yang berhubungan dengan penderitanya. Trauma dan phobia ini bisa disembuhkan dengan cara terapi pada psikolog dan dibantu dengan ibu kandungnya yang harus selalu membimbing iqbal.
Dan terkait dengan dadang (mantan dari ibunya )emosi dan kekeasalan yang tidak terkontrol membuat ia merencanakan hal yang negative hinggal menyiksa anak dari mantannya yaitu Iqbal Saputra. Menurut saya dadang juga mempunyai gangguan yang terkait dengan psikologisnya yaitu gangguan jenis Personality Disorder. Dimana personality disorder mempunya 2 tipe yaitu anti social disorder dan borderline personality disorder. Hal yang dilakukan dadang sampai tega menyiksa anak dibawah umur berkemungkinan termasuk dalam anti social disorder yang mempunyai cirri-ciri seperti melanggar aturan, sering berbohong, tidak mematuhi hukum yang berlaku, mudah tersinggung, agresif dan tidak memperdulikan keamanan. Contohnya seperti psikopat. Terlihat dari prilaku dadang yang tidak takut pada aturan dan konsekuensi dari apa yang diperbuatnya.
Seperti yang sudah dijelaskan hubungan dari kejadian ini dengan psikologi ialah berkemungkinan gangguan secara psikologis yang akan dialami oleh Iqbal Saputra dan prediksi psikopat yang ada didalam diri dadang sampai tega menyiksa anak dari mantannya yaitu ibu dari Iqbal Saputra.
Sumber :
King, A.L , (2010). The science of psychology. Bostnon: McGraw Hill Profesional
http://www.merdeka.com/


Senin, 24 Maret 2014

Pembunuhan Mia Nuraini terkait Psikologi



Pembunuhan Mia Nuraini Terkait Psikologi

Mia Nuraini, 16 tahun, tewas mengenaskan setelah terkena pukulan menggunakan gir sepeda motor. Pelakunya adalah A, mantan pacar korban yang hingga kini masih menjadi buron kepolisian. Polisi pun sudah berhasil menangkap enam dari delapan pelaku yang diduga menjadi penyebab tewasnya Mia.

Kepala Polsek Cilandak Kompol Sungkono, Kamis, 13 Maret 2014, mengungkapkan bagaimana peristiwa itu terjadi. Berawal dari kisah cinta antara Mia dan A. Hubungan percintaan mereka tidak bertahan lama dan keduanya sepakat untuk putus. Tak lama kemudian, Mia kembali berpacaran dengan laki-laki bernama Soni. Karena masih cinta, A pun cemburu dan menyimpan dendam kepada pasangan tersebut.

A sempat terlibat cekcok dengan Soni karena persoalan asmara tersebut. Saat itu A babak belur karena kalah berkelahi dengan Soni. Dia mengaku dendam dan berniat membalas perkelahian tersebut. Namun dia tidak sendiri, melainkan dibantu oleh rekan-rekannya, yakni Albi Haq, 21 tahun, Indra Rifai (30), NP (16), Yulkiansyah(19), Yeti (19), Putri (20), dan AR.

Aksi balas dendam itu pun dilakukan pada Rabu dinihari, 12 Maret 2014. Saat itu Mia dan Soni sedang melintas di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan. Mereka juga pergi bersama Surya, 16 tahun, dengan menggunakan dua sepeda motor. Tiba-tiba datang rombongan A dengan empat sepeda motor yang langsung memepet dua sepeda motor tersebut.

Aksi kejar-kejaran menggunakan sepeda motor pun terjadi. Namun, saat melintas di Jalan Poncol, Soni dan Mia terjatuh. Penyebabnya karena gir sepeda motor yang digunakan A untuk memukul Soni. Saat itu Soni yang membonceng berhasil menghindar dari sabetan besi bergerigi yang ada di kepalan tangan A.

Namun sialnya, gir yang diayunkan oleh A malah menghantam kepala Mia yang sedang mengendarai sepeda motor. Seketika itu juga sepeda motor terjatuh tepat di depan Terogong Residence. Setelah terjatuh, para pelaku langsung mengejar Soni dan Surya yang sepeda motornya juga jatuh. Keduanya pun diteriaki maling oleh para pelaku hingga akhirnya terjadi penganiayaan menggunakan kayu, stik golf, dan gir motor.



Setelah puas menghajar korban, para pelaku segera pergi meninggalkan tempat kejadian. Menurut warga yang melihat peristiwa itu, aksi penganiayaan berlangsung sekitar 15 menit. Warga pun tak berbuat apa-apa karena tidak mengenali korban maupun pelaku yang dikira merupakan anggota geng motor itu.

Dalam kondisi penuh luka, warga akhirnya membawa ketiga korban ke Rumah Sakit Fatmawati untuk mendapatkan perawatan. Mia mengalami luka paling parah akibat gir sepeda motor milik A. Sekitar pukul 13.00, Mia meninggal dunia. Sedangkan Soni dan Surya masih dalam perawatan di rumah sakit.

Polisi pun langsung memeriksa sejumlah saksi untuk mengusut kasus penganiayaan yang berujung pada tewasnya Mia itu. Warga yang melihat peristiwa itu berhasil membantu polisi mengidentifikasi sepeda motor pelaku sehingga keberadaan mereka bisa dilacak. Tak sampai 24 jam, enam pelaku berhasil ditangkap.

Sedangkan A dan AR hingga saat ini masih buron dan dalam pengejaran polisi. Setelah diperiksa, para pelaku menyatakan penganiayaan dilakukan karena rasa cemburu dan dendam A kepada Mia. Para pelaku pun menyatakan penganiayaan itu sudah direncanakan sejak pekan lalu. Kini para pelaku dijerat Pasal 170 KUHP tentang Penganiayaan dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara.
Menurut pandangan psikologi dalam kejadian ini kecemburuan yang di barengi dengan emosi rasa kesal,marah dan tidak terima yang dirasakana si A ada hubungannya dengan agresifitas dan hilangnya rasa empati didalam diri si A.
Jika rasa empati pada individu sudah tertanam maka individu tersebut dapat melepaskan rasa agresifitas yang negative seperti kasus pembunuhan ini yaitu agresif dalam memiliki seseorang.  Hal yang salah dalam kejadian ini adalah penerapan pola asuh terhadap anak dan lingkungan sosial juga ikut berperan.
Pola asuh yang diterapkan dari orang tua mia yaitu Permissive Parenting. Permissive Parenting ialah pola asuh yang bersifat menuruti kemauan anaknya atau memanjakan. Seperti yang dilihat orang tua mia membebaskan mia pergi dengan siapapun tanpa mengenal lebih dalam teman yang mengajak mia pergi. Kurangnya pengawasan terhadap anak membuat anak berprilaku bebas dan tidak mempunyai aturan.
Sedangkan jika dilihat dari prilaku si A (mantan Mia) ia mempunyai agressivitas yang sangat tinggi untuk bisa memiliki orang lain dan mempunyai emosional yang tinggi. Perilaku yang ia lakukan pada kejadian ini terdiri dari beberapa faktor. Bisa dari faktor lingkungan, dimana terlihat ia bergaul dengan teman-teman yang salah. Teman-teman yang ikut mendukung tindakan negative ini. 
Sumber : 


King, A.L, (2010). The science of psychology. Bostnon: McGraw Hill Profesional
 http://www.merdeka.com/peristiwa/kronologi-mia-gadis-16-tahun-tewas-dihantam-gir-mantan-pacar.html